Hei…bocah!
Matahari tlah meninggi
Sudah waktunya pulang
Di mana rumahmu?
Istana megah berpagar emas aku pikir
Eh ternyata hanya kardus kumal
Mirip rumah kurcaci
Kecil tak berisi
Hei…bocah!
Pukul dua belas waktunya makan
Mana hidanganmu?
Sepiring sandwich dan susu segar aku pikir
Eh ternyata hanya nasi basi dan air mentah
Malangnya nasibmu
Lihat di seberang sana!
Lelaki buncit dan berdasi berdiri tegap
Memamerkan mobil baru yang ia beli tadi pagi
Bersiap melintasi jembatan tua
Orang kaya tapi miskin
Hei… bocah!
Bangunlah
Jangan biarkan mobil mewah itu melintasi atap rumahmu
Rumah tua kolong jembatan
Saksi hidup anak tertindas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar